di jual Boneka Doraemon dan bantal sofa Doraemon

image

image

Boneka doraemon dan bantal sofa doraemon

Ukuran : kurang lebih 50 cm.
Jenis bahan : ponel
Isi : dakron halus
Harga : boneka @ 110 ribu, bantal @ 45 ribu.

Bisa COD, bisa anter*, bisa juga kirim2, tapi ane ga mau pke rekber, ribet, maen percayaan aja..

Kalo ada yg minat, agan bisa hubungi ane di blog ini atau sms ke no dibawah ini.
085267845932

Oh ya, boneka di atas baru,  bukan boneka bekas lohh..

EURO 2012

Hai temen2..
Kembali lg ane jenguk blog Ɣƍ kumuh ini, Ъќ tau kenapa ane Ъќ bsa lupa ma blog ini, malahan ane kangen bikin postingan disini, tapi apa daya, kesibukan ane di dunia nyata membuat ane Ъќ bsa terus menerus nyamperin nih blog, tapi ane masih berharap ane bsa terus memposting kalimat2 Ɣƍ mudah2an dapat menjadi manfaat bwt diri ane sndiri khususnya, dan bwt org lain umumnya.

” EURO 202″
Sesuai judul diatas, kali ini ane bwt postingan khusus tentang EURO 2012, tapi ane bukan menulis tentang informasi jadwal, tebak skor, atau polling kelompok mana Ɣƍ akan menjuarai ajang bergengsi ini, melainkan ane mau mempromosikan boneka maskot EURO 2012 Ɣƍ ane jual di dunia nyata.

Ъќ usah banyak basa-basi lagi, lansung aja kita liat gambar boneka Ɣƍ menjadi maskot EURO 2012 ini..

Harga : 80.000/pasang

Tapi bagi yang berada di kota palembang dan ingin menjual lagi boneka ini, anda bisa langsung datang ke toko kami dan akan kami berikan harga khusus.

Harga : 60.000/pasang
(minimal pembelian 6 pasang)

Selain boneka maskot EURO 2012, kami juga menjual bermacam-macam boneka2 lainnya, jadi bila anda ingin berbisnis boneka, anda dapat menjadi langganan kami.

Datang, lihat, dan jadilah penjual boneka yang sukses di kota Palembang.

Nama Toko : Habieb Toys
Alamat : ruko baru samping kanan gedung pasar 16 ilir Palembang
Tlp : 0813-6713-2380, 0812-7858-1958

Melayani juga pengiriman ke luar kota palembang seperti muara enim, tanjung enim, prabumulih, baturaja, pagar alam, dan daerah2 lainnya.

seandainya masih panjang.. seandainya yang baru.. seandainya semuanya..

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Pada suatu ketika, Rasulullah melayat ke rumah salah seorang sahabat yang dikenal sebagai orang yang saleh. Beliau menanyakan kepada isteri sahabat itu, apakah suaminya meninggalkan wasiat kepadanya untuk dilaksanakan.

Sang isteri mengatakan: “Entahlah ya Rasulullah… apakah itu sebuah wasiat. Saya tidak memahami karena dia hanya mengulang-ulang tiga kalimat pada saat-saat terakhirnya.”

“Kalimat apa yang kau maksud? ” tanya Rasulullah.

“Begini ya Rasul : Seandainya lebih panjang… Seandainya yang baru… Seandainya semuanya… begitu berulang-ulang,” jawab sang isteri sahabat.

Rasulullah tersenyum. Beliau pun menjelaskan, maksudnya kepada isteri sahabat itu. Tiga kalimat itu adalah ungkapan sang sahabat, karena menyesali masa lalunya.

Masa lalu yang dimaksud adalah ketika suatu kali dia hendak pergi Salat Jumat ke mesjid, di tengah jalan dia mendapati seorang yang buta, yang hendak menuju ke mesjid pula. Dia pun menuntun si buta hingga tiba di mesjid. Saat sakaratul maut, Allah menunjukkan gambaran pahalanya akan perbuatan baik itu. Dan sang sahabat begitu menyesal karena sebenarnya dia bisa menggapai pahala yang lebih banyak lagi. Maka dia pun berkata: “Seandainya lebih panjang (jalan menuju mesjid yang dilalui dengan si buta…)”

Lalu, kejadian kedua, suatu kali dalam perjalanan ke mesjid saat akan melaksanakan Salat Subuh, di tengah jalan sang sahabat melihat orang yang kedinginan. Kebetulan saat itu dia membawa baju hangatnya yang baru, selain mengenakan baju hangatnya yang lama. Serta merta dia pun melepas baju hangat yang melekat di badannya, untuk diberikan kepada orang yang kedinginan itu. Dan dia sendiri mengenakan baju hangatnya yang baru. Ketika sakaratul maut, Allah menunjukkan kepadanya gambaran akan indahnya balasan yang diberikan untuk perbuatan baiknya. Maka sahabat itu pun menyesal, karena dia hanya memberikan baju bekas yang sudah dipakainya. Maka dia pun berkata: “Seandainya yang baru…”

Kejadian ketiga adalah saat suatu malam, isteri sahabat menyiapkan makan malam berupa sepotong roti yang dilapisi mentega. Ketika hendak memakan roti itu, tiba-tiba datang musafir yang kelaparan mengetuk pintu rumahnya. Kemudian sang sahabat memberikan setengah rotinya kepada si musafir. Saat sakaratul maut, Allah memperlihatkan balasan akan kebaikan itu. Dan sang sahabat menyesal, karena dia hanya memberikan setengah, bukan semua rotinya. Bila semua diberikan, maka balasan dari Allah pastilah lebih indah lagi. Makanya dia berkata: “Seandainya semuanya…”

Demikianlah, kisah seorang sahact rosulullah Ɣƍ berbuat kebaikan tapi menyesal karena tak lebih sempurna.
Sangat jauh berbeda dgn kita, Ɣƍ terus-menerus melakukan kemaksiatan, akan tetapi tidak pernah menyesali perbuatan tersebut.

Semoga dgn meresapi kisah ini, kita dapat lebih bersemangat dalam berlomba-lomba mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Sebagaimana Ɣƍ diperintahkan-Nya dalam Al-Quran,

سابقوا الى مغفرة من ربكم

“Berlomba-lombalah untuk mendapatkan pengampunan dari Robb-mu.” (Q.S. Al-Hadid :2 21)

Sumber kisah :
http://sdaljihad.wordpress.com/2011/05/27/seandainya-lebih-panjang%E2%80%A6-seandainya-yang-baru%E2%80%A6-seandainya-semuanya/

mengapa saya berhenti dari dunia karier??

Assalamualaikum,
Lama Ъќ posting, ane jd kangen ama blog kumuh ini, seperti dugaan ane, sampah betumpuk dimane-mane, huffttzz..

Bkn cma sama blog kmuh ini, ane jg kngen ma temen2 bloger, kapan neh kumpul2 lg, (kayak pernah ketemu aja,”̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐ “̮ )

Kali ne, ane mo sharing satu kisah yg ane dpet dr kaskus, wlaupun kisah ini melelahkan mata yg membaca, tapi bsa meluluhkan hati yg meresapi.

Yuk qta resapi apa yg ada di kisah ini, coz kalo cma dibaca, cuma akan membuat mata lelah.

3
2
1
.
.
Sore itu sembari menunggu
kedatangan teman yang
akan menjemputku di masjid ini seusai ashar. Kulihat seseorang yang berpakaian rapi, berjilbab dan tertutup sedang duduk disamping masjid. Kelihatannya ia sedang menunggu seseorang juga.

Aku mencoba menegurnya
dan duduk disampingnya,
mengucapkan salam, sembari berkenalan. Dan akhirnya pembicaraan sampai pula pada
pertanyaan itu.

“Anti sudah menikah?”.
“Belum ”, jawabku datar. Kemudian wanita berjubah
panjang (Akhwat) itu bertanya lagi
“kenapa?”
Pertanyaan yang hanya bisa ku jawab dengan senyuman. Ingin kujawab karena masih hendak melanjutkan pendidikan, tapi rasanya itu bukan alasan.

“Mbak menunggu siapa?”
aku mencoba bertanya.
“Menunggu suami” jawabnya
pendek.

Aku melihat kesamping
kirinya, sebuah tas laptop
dan sebuah tas besar lagi
yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya-tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya,
“Mbak kerja di mana?”

Entah keyakinan apa yang
membuatku demikian yakin
jika mbak ini memang seorang wanita pekerja, padahal setahu ku, akhwat-akhwat seperti ini kebanyakan hanya
mengabdi sebagai ibu rumah tangga.

“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan
hati.

“Kenapa?” tanyaku lagi.
Dia hanya tersenyum dan
menjawab,

“karena inilah PINTU AWAL kita wanita karir yang bisa membuat kita lebih hormat pada suami” jawabnya tegas.

Aku berfikir sejenak, apa
hubungannya? Heran. Lagi-
lagi dia hanya tersenyum.

“Saudariku, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah hanya ingin didatangi oleh laki-laki
yang baik-baik dan sholeh saja.

“Saya bekerja di kantor,
mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya.
Gaji saya 7 juta/bulan.
Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari dan es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Kamu tahu kenapa ?

Waktu itu jam 7 malam, suami saya menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang.
Setibanya dirumah, mungkin hanya istirahat yang terlintas dibenak kami wanita karir.

Ya, Saya akui saya sungguh capek sekali ukhty. Dan kebetulan saat itu suami juga bilang jika dia masuk angin dan kepalanya pusing.
Celakanya rasa pusing itu
juga menyerang saya. Berbeda dengan saya, suami saya hanya minta diambilkan air putih untuk minum, tapi saya malah berkata,

“abi, umi pusing nih, ambil sendiri lah !!”.

Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan
cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya.

Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang
bukan mencucinya kalo bukan suami saya (kami memang berkomitmen untuk tidak memiliki khodimah)?
Terlihat lagi semua baju
kotor telah di cuci. Astagfirullah, kenapa abi
mengerjakan semua ini?
Bukankah abi juga pusing
tadi malam?

Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi
rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga.

Rasa iba mulai memenuhi
jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi demam, tinggi sekali
panasnya. Saya teringat perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air putih saja saya membantahnya.

Air mata ini menetes, air mata karena telah melupakan hak-hak suami saya.”

Subhanallah, aku melihat
mbak ini cerita dengan
semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yang di usapnya.

“Kamu tahu berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700 rb/ bulan. Sepersepuluh dari gaji saya sebulan. Malam itu saya benar-benar merasa sangat durhaka pada suami saya.

Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya dengan ikhlas dari lubuk hatinya. Setiap kali
memberikan hasil jualannya, ia selalu berkata,

“Umi, ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah- mudahan Umi ridho”,

begitulah katanya. Saat itu saya baru merasakan dalamnya kata-kata itu.
Betapa harta ini membuat
saya sombong dan durhaka pada nafkah yang diberikan suami saya, dan saya yakin hampir tidak ada wanita karir yang selamat dari fitnah ini”

“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang
diberikan suami. Wanita itu
sering begitu susah jika tanpa harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.

“Beberapa hari yang lalu,
saya berkunjung ke rumah
orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua, dan saudara-saudara saya justru tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Sesuai dugaan saya, mereka malah membanding-bandingkan
pekerjaan suami saya dengan yang lain.”

Aku masih terdiam, bisu
mendengar keluh kesahnya.
Subhanallah, apa aku bisa
seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.

“Kak, bukankah kita harus
memikirkan masa depan ? Kita kerja juga kan untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini mahal.
Begitu banyak orang yang
butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah.
Salah kakak juga sih, kalo mau jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak
duluan sebelum sama yang
ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya.

Dari 4 orang anak bapak,
Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh
saudara sendiri yang ingin
membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”.
Ceritanya kembali mengalir,
menceritakan ucapan adik
perempuannya saat
dimintai pendapat.

“anti tau, saya hanya bisa
menangis saat itu. Saya menangis bukan karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, Demi Allah bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya sudah DIPANDANG RENDAH olehnya. Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia ?

Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam
hari ?

Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu
menenangkan hati saya ?

Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan ?

Bagaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah di
hadapannya hanya karena
sebuah pekerjaaan ?

Saya memutuskan berhenti
bekerja, karena tak ingin
melihat orang membanding-
bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya.

Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya.

Saya juga memutuskan
berhenti bekerja untuk
memenuhi hak-hak suami saya.
Saya berharap dengan begitu saya tak lagi membantah perintah suami saya.
Mudah-mudahan saya juga ridho atas besarnya nafkah itu.

Saya bangga dengan pekerjaan suami saya ukhty, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan
pekerjaan seperti itu.

Disaat kebanyakan orang
lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tetapi suami
saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi
istri dengan nafkah yang
halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya.

Suatu saat jika anti mendapatkan suami seperti suami saya, anti tak perlu
malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anti pada orang lain. Bukan masalah
pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah,
semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang
haram”.Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis
padaku.

Mengambil tas laptopnya, bergegas ingin meninggalkanku.
Kulihat dari kejauhan seorang laki-laki dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, wanita itu meninggalkanku.

Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang
begitu ridho.

Ya Allah….
Sekarang giliran aku yang
menangis. Hari ini aku dapat pelajaran paling berkesan dalam hidupku.

Pelajaran yang membuatku
menghapus sosok pangeran
kaya yang ada dalam benakku.

سبحان الله والحمدلله ولا اله الا الله ولاحول ولاقوة الا بالله العلي العظيم.

Semoga pekerjaan, harta
dan kekayaan tak pernah
menghalangimu untuk tidak
menerima pinangan dari laki laki yang baik agamanya.

Sumber :
m.kaskus.us/thread/13452203/0/inilah-sebabnya-saya-memutuskan-berhenti-jadi-wanita-karir-saudariku

Wudhu’, fardhu dan sunnah wudhu’.

السلام عليكم و رحمةالله و بركاته

Di dalam hukum agama islam, ALLAH mewajibkan atas ummat Rosulullah SAW. Utk melakukan sholat 5 waktu di setiap harinya, dan sebagaimana Ɣƍ kita ketahui, sholat tidak akan diterima jika kita tidak berwudhu’ sebelumnya, maka dari itu, disini ane ingin meng-share apa itu wudhu’, fardhu-fardhu wudhu’, dan sunnah-sunnah wudhu’.

Di dalam kitab “Safinatun Najah” karangan imam Salim bin Samir Al-Hadromy, wudhu itu adalah membasuh sebagian anggota badan, dgn niat Ɣƍ khusus.

-fardhu-fardhu wudhu’ ada 6 (enam), yaitu :
1. NIAT
Disetiap ibadah, kita diharuskan memulai dgn niat, begitu pula wudhu, wudhu’ juga harus dimulai dgn niat.

Dan sebagaimana lazim niat wudhu’ orang-orang islam diseluruh dunia, inilah bacaan niat ketika hendak memulai wudhu’ :
نويت الوضوء لرفع الحدث الأصغر لله تعالى

2. MEMBASUH WAJAH
Fardhu Ɣƍ kedua adalah membasuh wajah, adapunwajah mempunyai batasan, yaitu dari pangkal kening hingga ujung dagu, dan diantara 2 anak telinga. Maka batasan itu harus terkena air saat kita membasuh wajah kita.

3. MEMBASUH TANGAN HINGGA SIKU.
Fardhu Ɣƍ ketiga adalah membasuh kedua tangan kita dimulai dari ujung jari sampai ujung siku, atau sebaliknya tidak masalah, Ɣƍ terpenting adalah tidak ada sesuatu apapun Ɣƍ menghalangi air masuk ke kulit.

4. mengusap sebagian kepala.
Fardhu Ɣƍ ke empat adalah mengusapkan air kekepala, diperbolehkan hanya mengusap Rambut, asalkan rambut Ɣƍ diusap tidak melebih dari bagian kepala, seperti ujung rambut panjang pada wanita.

5. membasuh kaki hingga mata kaki.
Anggota selanjutnya adalah kaki, diwajibkan mengalirkan air dari ujung jari kaki sampai mata kaki atau sebaliknya.

6. tertib
Dan Ɣƍ terakhir adalah melakukan 5 fardhu-fardhu diatas dgn tertib, tertib disini adalah melakukan fardhu dgn fadhu Ɣƍ lain secara berurutan.

Maka, jika telah melakukan fardhu-fardhu Ɣƍ disebutkan diatas, maka sah lah wudhu kita, dan kita boleh melakukan sholat, memegang Al-Quran, atau ibadah-ibadah lain Ɣƍ diharuskan berwudhu sebelumnya.

Adapun berkumur-kumur, membasuh hidung, dan lainnya adalah hal sunnah, akan tetapi alangkah baiknya kita melakukan sunnah-sunnahnya, sehingga wudhu kita pun menjadi sempurna.

Diantara sunnah-sunnah wudhu adalah :
1. Bersiwak sebelum wudhu.
2. Membasuh kedua tangan hingga pergelangan.
3. Berkumur-kumur.
4. Memasukkan air kedalam hidung.
5. Membasahi seluruh kepala.
6. Membasuh telinga.
7. Menyela jari-jari tangan dan kaki.
8. Mengusap tengkuk(bagian belakang leher).
Dan masih banyak lagi sunnah-sunnah wudhu Ɣƍ belum ane sebutkan.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi ane sendiri, dan bagi siapapun Ɣƍ membaca, tidak lain dan tidak bukan, ane hanya ingin berbagi ilmu Ɣƍ ane dapetkan dari ustadz Ɣƍ mengajar di rumah ane.

Akhir kata ana ucapkan,
“Keutamaan hanya kepunyaan ALLAH.
السلام عليكم و رحمةالله و بركاته

N.B.
Tulisan diatas, adalah menurut Madhab Imam Syafi’i, dan terdapat dalam kitab “safinatun Najah” karangan Syech Salim bin samir Al-hadromy.

testing

Bismillahirromanirrohim

Di hari ini, ane pengen memulia lagi aktivitas bog ane, dah lama banget nih blg ga keurus, soalnya waktu sangat ga memungkinkan, terlalu sibuk didunia nyata, n skrg ane lg kangen ma blog ane,, pengen ane isi lagi dgn apa yg ada di otak ane, mudah2an niat ne ga cma skdar kepengen aja,, doain teman2..